Napoleon Hill


"Jika Anda berpikir Anda kalah, Anda kalah. Jika Anda berpikir tidak berani, Anda tidak akan berani. Jika Anda ingin menang, tapi berpikir tidak bisa, sudah pasti Anda tidak akan bisa. Jika Anda berpikir Anda kalah, Anda akan kalah. Karena, di dunia ini kesuksesan dimulai dari kehendak diri orang itu sendiri. Semua ada dalam pikirannya. Jika Anda berpikir Anda rendah, Anda akan rendah. Anda harus berpikir akan menanjak tinggi. Anda harus yakin akan diri sendiri sebelum Anda bisa memenangkan hadiah. Perjuangan hidup tidak selalu dimenangkan oleh yang lebih kuat atau yang lebih cepat. Tetapi, cepat atau lambat orang yang bisa menang adalah orang yang berpikir ia bisa menang."

Kebiasaan Bicara Sendiri Bukan Hal yang Aneh Loh...

hayoo.... siapa yang punya hobi seperti ini??? tunjuk tangan... (^_^)V hehe... gak usah malu, karena yang nulis ini juga penghobi kegiatan ini, hehe... tapi tenang, aktivitas pribadi seperti bicara sendiri bukan menandakan bahwa ada gangguan pada kejiwaan kita loh, bicara sendiri atau self-talk atau monolog ini  terjadi pada semua orang, dari anak kecil hingga dewasa.

Menurut seorang psikolog bernama Toge Aprilianto, self talk atau monolog terkadang malah bisa jadi hal yang dominan dalam diri seseorang. Toge mengungkapkan, self talk itu berasal dari pengalaman kita sendiri, baik pengalaman pribadi atau melihat pengalaman orang lain. Lama kelamaan kita mulai menaplikasikannya dalam hidup kita dan menjadi suatu hobi. 

Dan jangan salah hobi yang satu ini bukan hobi yang sia-sia kok... Beberapa kegunaan self talk ini cukup banyak, diantaranya:

1. Penyaluran Emosi
   Terkadang saat kita merasa kesal dengan seseorang, entah sadar atau tidak di dalam diri kita, tepatnya di hati kita akan terjadi sebuah percakapan. Kita mau marah atau tidak. Jika ingin marah mau seperti apa. Dan jika tidak, apa alasannya. Saat kita tidak bisa marah padanya, pasti tertinggal rasa kesal yang tidak tersalurkan. Nah, disini kita butuh self talk , jangan segan untuk menggerutu, asal tidak berlebihan. Hati-hati juga jangan sampai komunikasi monolog kita malah menjadikan kita makin jengkel. Gunakan kata-kata yang dapat menenangkan untuk menasihati dirimu sendiri. Misalnya: "Aku ingin marah padanya, tapi akan jadi sia-sia tenagaku jika aku keluarkan seluruh emosiku, aku masih butuh tenagaku hari ini untuk menyelesaikan tugas-tugas pentingku."
2. Alat Bantu untuk Mengambil Keputusan
   Ketika kita dihadapkan pada dua pilihan, self talk  bisa jadi penolong untuk menimbang segala baik-buruknya pilihan hingga didapatkan keputusan terakhir.
3. Mengenal dan Menerima Diri Sendiri
   Self talk  atau monolog yang kita lakukan dapat membuat kita lebih akrab dengan diri sendiri. Dengan seringnya bercakap-cakap sendiri, sifat-sifat kita akan keluar. Tinggal bagaimana kita membawanya. Saat menjadi egois, berusahalah bermonolog dengan menjadikan diri kita orang lain. Rasakan menjadi korban, kemudian bawalah peran itu menjadi peran positifmu.

4. Berinteraksi dengan Orang Lain
   Atas dasar keinginan dan kebutuhan, kita memutuskan berinteraksi dengan orang lain. Monolog kita adalah kita menimbang kebutuhan sendiri, mengira-ngira apa orang lain bisa memenuhi kebutuhan kita, menimbang segala resiko yang bakal terjadi, baru kita memutuskan untuk mengambil tindakan. Apa bentuk relasi yang terjadi semua kembali ke self talk kita lagi.

5. Mengembangkan Diri
    Banyak kata-kata mutiara yang biasanya kita jadikan acuan sebagail self talk kita. Misalnya, "Kebiasaan menyalahkan orang lain membuat kita tidak bisa melihat kesalahan diri sendiri." Kalimat ini akan membuat kita berpikir dalam hati dan akhirnya berubah menjadi sebuah monolog dengan diri sendiri yang akan membawa pencerahan  dan membuat kita lebih berkembang. Sama seperti fungsi penyalur emosi atau pengatur amarah, kunci self talk pengembangan diri adalah kalimat-kalimat bernada positif.
Toge juga menambahkan, langkah awal kita mengatur self talk adalah dengan rajin menabung hikmah atau membuat bank data berdasarkan pengalaman hidup yang kita miliki. Setelah semua data terkumpul, cobalah dianalisa dan bicarakan dengan diri sendiri, bahkan sebelum memutuskan untuk berbicara dengan orang lain.
Cobalah tidak men-judge orang lain. Bicarakan dulu dengan dirimu, bagaimana jika kamu yang menjadi korban, bagaimana jika masalah yang sama dihadapkan padamu. Tak ada makhluk sempurna di dunia ini, yang bisa kita lakukan adalah bersiap untuk meneriman, bersyukur atas apa yang telah kita miliki, dan berusaha menjadi lebih baik dari hari kemarin.

Pacarmu Bukan Suamimu

Posted in Buletin gaulislam,Tahun IV/2010-2011 by Amira Mehnaaz on the October 10th, 2011

Add to Technorati Favorites
gaulislam edisi 207/tahun ke-4 (12 Dzulqaidah 1432 H/ 10 Oktober 2011)


Waktu mau bikin pengantar di buku kawan saya, M. Iwan Januar di tahun 2003 silam (judulnya Surga Juga Buat Remaja), saya membaca semua isi artikelnya untuk keperluan memberi sentuhan rasa dan informasi di pengantar yang akan saya buat. Waktu itu ada satu artikel yang menggelitik, judulnya: Pacarmu Bukan Istrimu. Sekarang setelah lebih dari 8 tahun, saya kepikiran untuk menulis dengan judul sedikit berbeda, tetapi esensinya mestilah sama. Kan cuma perbedan kata dari “istri” menjadi “suami”. Oya, kalo ditelusuri di google dengan keyword “Pacarmu Bukan Suamimu” ada lebih dari 24 ribu entri artikel di jagat maya yang mengandung kalimat dan judul tersebut. Jadi udah banyak banget. Tetapi, saya tetap ingin menulis dengan judul seperti ini selain karena unik, juga karena momennya sangat pas untuk saat ini. Namun jangan khawatir, cara penyampaiannya insya Allah berbeda meski solusinya tak jauh berbeda.
Bro en Sis, kebetulan saya sering ikut bantu distribusi gaulislam edisi cetak ke sekolah-sekolah. Saya bisa melihat dari dekat, menyelami perasaan para guru tentang anak muridnya. Tak sedikit guru yang sharing atau curhat mengenai kondisi murid-murid di sekolahnya. Khususnya yang gaul bebas dengan lawan jenis. Saya juga menyadari bahwa memang tak mudah mengubah kondisi yang sudah kadung ancur lebur ini. Batasan pergaulan antara laki dan perempuan yang terbilang sudah nggak ada jarak aman lagi. Gimana nggak, banyak anak cewek yang nggak cuma gandengan tangan dengan cowoknya, tapi udah masuk level sangat mesra: menggelayut (idih, emangnya lutung pake gelayutan segala!). Hehehe.. maksud saya: tuh anak cewek sangat erat menggandeng tangan cowoknya, sampe kepalanya udah nyender-nyender ke lengan sang cowok. Kebetulan cowoknya tinggi menjulang bak menara Petronas, sementara ceweknya berukuran mini. Jadi, bener kan setengah gelayutan? Ckckck… sadar Non, tuh cowok kan bukan suamimu! (yang lebih parah saya pernah melihat kelakuan yang model gini nih siswa-siswi dari sekolah berlabel agama. Waduh!)
Bro en Sis, kondisi pergaulan cowok-cewek di kalangan remaja emang udah banyak yang kebablasan. Ya, meskipun ada yang bilang masa’ cuma pegangan tangan aja kok dipermasalahkan, tapi bagi saya itu sudah pelanggaran berat. Itu sudah mendekati zina, Bro en Sis. Bener! Nah, mendekati zina saja nggak boleh apalagi melakukan zina. Benar banget firman Allah Swt. dalam al-Quran (yang artinya): “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk” (QS al-Israa [17]: 32)
Dosanya gimana tuh? Waduh, besar euy! Imam Ahmad berkata: “Aku tidak mengetahui sebuah dosa—setelah dosa membunuh jiwa—yang lebih besar dari dosa zina.”
Allah Swt berfirman (yang artinya): “Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari Kiamat dan dia akan kekal dalam adzab itu, dalam keadaan terhina kecuali orang-orang yang bertaubat …” (QS al-Furqaan [25]: 68-70)
Dalam ayat ini, menurut Iman Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Allah menggandengkan zina dengan syirik dan membunuh jiwa, dan vonis hukumannya adalah kekal dalam adzab berat yang berlipat ganda, selama pelakunya tidak menetralisir hal tersebut dengan cara bertaubat, beriman dan beramal shalih.
Duh ngeri banget. So, jangan sampe deh kamu terlibat perzinaan. Termasuk yang perlu diwaspadai adalah menahan hawa nafsu agar nggak coba-coba bin nekad mendekati zina. Sebabnya, jarang ada orang yang langsung zina ketika bertemu dengan lawan jenisnya. Paling nggak ada proses awalnya. Pacaran misalnya. Nah, pacaran adalah pintu gerbang menuju perzinaan tuh. Saya yakin banget kalo yang jalan bareng cowok-cewek pulang sekolah sambil bergandengan tangan (apalagi yang jalannnya mesra banget sampe yang cowok memeluk pinggang yang ceweknya) pasti lagi pacaran. Ayo ngaku! Sadar ya, pacarmu bukan suamimu. Nggak berhak untuk mesra-mesraan meski tuh cowok menarik perhatianmu. Bagi yang cowok juga jangan keenakan, pacarmu bukan istrimu. Belum sah. Naik sepeda motor tanpa SIM aja ditilang, apalagi motor yang kamu bawa nggak ada STNK dan BPKB-nya, bisa-bisa tuh motor disita ama pak polisi. Itu artinya, cewek yang kamu peluk pinggangnya itu, yang kamu bonceng di sepeda motormu, yang kamu ajak ngobrol sambil ketawa-ketiwi semalaman via telepon adalah bukan istrimu. Haram untuk melakukan kegiatan yang hanya boleh dilakukan oleh suami-istri. Dan tentu saja perbuatannya melanggar aturan Allah Swt. dan RasulNya. Ati-ati ya Bro en Sis!

Jaga pandanganmu!
Menurut Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah, karena ujung pangkal dari perbuatan zina yang keji ini dari pandangan mata, maka Allah lebih mendahulukan perintah untuk memalingkan pandangan mata sebelum perintah untuk menjaga kemaluan. Banyak musibah besar yang asal muasalnya adalah dari pandangan. Ibarat kobaran api yang besar asalnya adalah percikan api yang kecil. Itu sebabnya, mulanya hanya pandangan, kemudian khayalan, selanjutnya langkah nyata, berikutnya terjadilah musibah yang merupakan kesalahan besar (zina).
Imam Ibnu Qayyim menyampaikan juga bahwa barangsiapa yang bisa menjaga empat hal maka berarti dia telah menyelamatkan agamanya. Empat hal tersebut adalah: Al-Lahazhat (pandangan pertama), Al-Khatharat (pikiran yang melintas di benak), Al-Lafazhat (lidah dan ucapan), Al-Khathawat (langkah nyata untuk sebuah perbuatan).
Rasulullah saw. bersabda: “Pandangan mata itu (laksana) anak panah beracun dari berbagai macam anak panah iblis. Barangsiapa menahan pandangannya dari keindahan-keindahan wanita, maka Allah mewariskan kelezatan di dalam hatinya hingga hari ia bertemu denganNya” (HR Ahmad)
Pada masa masa Rasulullah saw. ada seorang pria sedang berjalan-jalan ketika kemudian ia melihat seorang wanita yang menarik perhatiannya. Wanita itu pun memandangnya. Setan kemudian membisikkan godaan pada keduanya hingga keduanya terus bertatapan sampai-sampai pria itu tidak menyadari bahwa ada dinding di hadapannya. Akhirnya ia menabraknya dan hidungnya terluka. Ia berkata, “Demi Allah aku tidak akan menghapus darah sampai aku mendatangi Rasulullah saw. dan memberitahukan pada beliau tentang kejadian ini.” Ketika ia berjumpa dengan Rasulullah saw. dan menceritakan peristiwa tersebut Allah Swt. pun menurunkan ayat 30-31 dari surat an-Nuur: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya,” (QS an Nuur [24]:30-31)
Sejak saat itu kaum muslimin diperintahkan untuk saling menjaga pandangan yang dapat memunculkan syahwat mereka.
Ketika Rasulullah saw. tengah membonceng Al Fadhl bin Abbas ra. pada saat pelaksanaan qurban dari Muzdalifah hingga ke Mina, mereka berpapasan dengan serombongan wanita yang mengendarai unta. Al Fadhl melihat mereka dan terus menatapnya lekat-lekat. Rasulullah saw. yang mengetahui hal itu lalu membalikkan kepalanya ke arah yang lain.
Sementara itu kepada Ali bin Abi Thalib ra. beliau juga bersabda: “Wahai Ali, janganlah engkau ikuti pandangan dengan pandangan lagi, karena yang pertama menjadi bagianmu dan yang berikutnya bukan lagi untukmu (menjadi dosa)” (HR Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud)
Nah, kalo temen-temen cowok seringnya kan matanya jelalatan kayak mau maling jemuran pas ngeliat cewek. Apalagi ceweknya bening mengkilap (piring kalee!). Kadang anak cowok kalo udah gabung dengan gerombolannya bakalan tambah liar. Misalnya, menilai cewek yang berlalu di hadapan mereka dipersonifikasikan dengan mobil. Begitu ada cewek dengan body aduhai dan wajahnya cantik langsung deh tuh gerombolan cowok komentar sambil nelen ludah; “BMW nih!” atau “Toyota yang ini mah!” dan sebagainya, termasuk kalo ada cewek yang bodinya dengan ukuran berat di luar normal dikata-katain, “yah kalo yang ini sih mesin giling!” Waduh, udah mah nggak jaga pandangan mata, menghina orang pula. Astaghfirullah.

Sadar diri
Bro en Sis pembaca setia gaulislam, sadar diri yuk. Gimana pun juga, orang yang ngelakuin kejahatan atau kemaksiatan jelas dia nggak sadar. Ya, nggak sadar bahwa aksinya diperhatikan oleh Allah Swt. Nggak nyadar bahwa apa yang dilakukannya akan dimintai pertanggungan jawab oleh Allah Swt. Nggak sadar kalo apa yang dilakukannya bisa berdampak buruk bukan hanya kepada dirinya, tetapi juga kepada orang-orang di sekitarnya. Kasihan banget kan mereka menanggung malu atau kebawa-bawa jelek gara-gara maksiat yang kita lakukan? Misalnya kamu berzina, yang dirugikan banyak lho. Mulai dari keluargamu, teman-temanmu, pihak sekolah, guru-gurumu, termasuk keluarga pasangan zinamu, juga teman-temannya, pihak sekolahnya dan lain sebagainya. Pikirkan sebelum bertindak.
Yuk, benahi cara pandang kamu tentang pergaulan dengan lawan jenismu. Kalo nggak sanggup nikah, jangan nekat berzina. Kalo masih sekolah, ya fokusnya belajar, jangan pacaran. Bisa ya? Harus! Insya Allah bisa. Bismillah [solihin | Twitter: @osolihin]

 http://www.gaulislam.com/pacarmu-bukan-suamimu#more-4230

10 Hal Kecil Bernilai BESAR...

Postingan ini saya ambil dari sebuah buku kecil yang berjudul sama, dengan:
penyusunnya adalah Faiz Abdurrahman terbit pada Juni 2008 oleh Pustaka Ausath, Klaten

1.Berwudhu
         Merupakan sebuah aktivitas yang menyegarkan dan juga bernilai pahala. Cukup dengan air suci, yang akan membersihkan tubuh-tubuh kita dari berbagai debu sekaligus menghapus dosa-dosa (kecil) yang pernah kita perbuat. Disebutkan dalam sebuah terjemahan hadits berikut: 
"Bila seorang hamba muslim atau mu'min berwudhu, lantas membasuh mukanya, maka keluarlah semua dosa kesalahan yang pernah dilihat matanya bersama dengan air (yang jatuh dari wajahnya) atau bersamaan dengan tetesan terakhir (yang jatuh darinya). Bila dia membasuh kedua tangannya maka akan keluar dari kedua tangannya setiap dosa di mana keduanya pernah dipakai berbuat dosa, bersama air atau bersamaan dengan air tetesan terakhir (yang jatuh darinya). Bila dia membasuh kedua kakinya maka keluarlah dari keduanya segala dosa di mana keduanya pernah berjalan untuk melakukan kesalahan tersebut, bersama dengan air atau tetesan air terakhir (yang jatuh darinya). Sehingga orang yang berwudhu akan keluar (selesai dari wudhunya) dalam keadaan bersih dari dosa." 
(HR. Muslim)

2. Membaca Al Qur'an
      Inilah bacaan yang paling bernilai dibandingkan dengan bacaan-bacaan apapun di dunia ini. Dari mulai membacanya saja sudah berpahala, apalagi jika kita amalkan isinya. Subhanallah... 
Banyak orang yang betah berlama-lama membaca buku cerita, koran, majalah atau pun menonton televisi, tapi kebanyakan mereka akan merasa berat untuk membaca Al Qur'an walaupun hanya satu lembar. Padahal Allah telah menjanjikan kebaikan yang berlipat ganda bagi mereka yang mau membacanya barang satu ayat saja, seperti dalam hadist berikut: 
"Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan akan dilipatgandakan sepuluh kali, saya tidak mengatakan (Alif Laam Miim) satu huruf, akan tetapi 'alif' satu huruf, 'lam' satu huruf dan 'mim' satu huruf." (HR. Bukhari)

3. Mengunjungi Saudara
         Tak sedikit orang yang punya hobi berjalan-jalan ke pusat keramaian atau pergi ngobrol dengan teman-teman pergaulannya. Tapi bukan lebih baik jika kebiasan tersebut kita kurangi dan kita ganti dengan mengunjungi saudara atau teman dalam rangka mempererat persaudaraan. Mulai dari teman-teman kita yang sudah lama tak berkabar, dan tidak perlu jauh-jauh, cukup dari yang dekat dan kita mampu saja. 
"Tidak ada ketaatan kepada Allah SWT yang lebih cepat memdapatkan pahalanya kecuali silaturahim (menyambung persaudaraan) dan tidak ada suatu kemunkaran yang lebih cepat mendatangkan hukuman kecuali kedzaliman yang melampaui batas dan memutuskan persaudaraan." (Shahih Jami')

4. Berjabat Tangan
         Hal ini mungkin terlihat biasa-biasa saja, karena sudah menjadi kebiasaan umum, jika kita bertemu dengan orang lain lantas bersalaman. Dan dalam Islam, hal ini dinilai sebagai suatu amal shalih, maka jabatlah tangan saudaramu.
"Siapa saja diantara dua orang muslim yang berjumpa, kemudian salah seorang diantara keduanya mengambil tangan sahabatnya untuk berjabat tangan dan mereka memuji Allah, maka jika mereka berpisah tidak ada dosa diantara mereka berdua." (Shahih Jami')

5. Menyingkirkan Gangguan di Jalan
      Hal ini juga terlihat ringan tapi ada nilai yang teramat tinggi dibaliknya. Mungkin ada banyak gangguan di jalanan, mulai dari duri, jalan berlubang dan sebagainya. Tidakkah kita tergerak untuk menyingkirkan gangguan itu dan mengumpulkan pahalanya. 
"Siapa yang menyingkirkan bahaya apa saja dari jalannya kaum muslimin, Allah akan mencatat baginya kebaikan dan siapa yang dicatat baginya kebaikan maka Allah akan memasukkannya ke syurga." (Shahih Jami')

6. Menuntut Ilmu
      Tak perlu harus sekolah khusus atau jenjang pendidikan tertentu yang bisa membatasi kita untuk menuntut ilmu. Ilmu Allah itu sangatlah luas, maka carilah ia di mana pun kamu berada dan pada siapa pun yang kamu temui, pasti akan kau dapati berbagai macam ilmu yang bisa kau ketahui.
"Siapa di pagi hari berangkat ke masjid hanya untuk mempelajari kebaikan atau mengajarkan kebaikan, maka baginya bagaikan pahala orang yang melakukan ibadah haji, ibadah haji yang sempurna." (Shahih Targhib dan Tarhib)

7. Berdzikir
         Bernyanyi atau bersenandung merupakan hal yang banyak disenangi orang, padahal terkadang menjadi hal yang sia-sia. Kenapa kita tidak membiasakan untuk melantunkan nama-nama indahNya, dengan berdzikir kepada Allah, dapat menghapuskan dosa dan juga mengundang pahala.
"Suatu kaum yang duduk berdzikir kepada Allah ta'ala lalu mereka berdiri, niscaya akan dikatakan kepada mereka : Berdirilah kalian sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosa kalian dan kesalahan-kesalahan kalian telah digantikan dengan kebaikan." (Shahih Jami')

8. Bershalawat kepada Nabi
         Mengingat orang yang dicintai seringkali mendatangkan berbagai kenangan. Menyebut namanya selalu menggetarkan perasaan. Tapi kenapa kita terkadang enggan untuk menyebut dan berdoa bagi manusia yang paling dicintai Allah, Rasulullah Muhammad Shalallahu'alaihi wa salam.
"Siapa yang membaca shalawat kepadaku sekali saja maka Allah akan bershalawat (merahmatinya) sepuluh kali  dan dihapuskan baginya sepuluh kesalahan serta diangkat untuknya sepuluh derajat." (Shahih An Nasa'i)

9. Mendoakan Saudaranya
          Terkadang kita tidak memiliki cukup waktu untuk selalu mengunjungi saudara kita yang berjauhan. Setidaknya kita tidak melupakan satu amalan yang bernilai kebaikan tidak hanya baginya, namun bagi kita juga. Doakanlah dia dengan tulus dan ikhlas di setiap waktu teringat padanya.
"Doa seorang muslim untuk saudaranya di kejauhan mesti dikabulkan (mustajab), dikepalanya terdapat malaikat yang ditugaskan, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya berupa kebaikan, maka malaikat itu akan berkata: "Amin, dan begitu juga bagimu.""(HR. Muslim)

10. Berdakwah di Jalan Allah
            Berbicara tentang dakwah, pasti gambaran kita terbayangkan aktifitas berceramah atau memberi kajian Islam secara khusus, sehingga melakukannya pun harus seseorang yang memiliki ilmu yang luas atau setidaknya berpendidikan tinggi, tapi tidak demikian. Apapun yang kita lakukan dalam rangka menyeru kepada kebaikan dan mengajak meninggalkan keburukan sesuai kemampuan kita tetap bisa bernilai dakwah. 
"Siapa yang mengajak kebaikan maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun dan siapa yang mengajak kesesatan maka baginya dosa seperti dosa orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun." (HR. Muslim)
 

Kata Bung Karno.....

"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri"

"Apabila didalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun."

Miliki Tulang Sekuat Baja

Tulang itu....
Untuk membuatmu bisa bergerak, untuk melindungi organ vital tubuh seperti jantung, paru-paru, otak, hati dan lainnya. 90% dari tubuh kita memang berlindung pada tulang, oleh karena itu tulangmu harus kuat supaya organ-organ yang disangga pun menjadi kuat. Supaya tulang bisa kuat, maka mineral yang membangun tulang, yaitu kalsium juga mesti banyak tercukupi. Kalau kalsium dalam tulangmu banyak otomatis tulangmu menjadi padat. Banyaknya kalsium yang menyusun tulang itu tidak ada batasannya. Jadi semakin banyak, semakin padat dan kuatlah tulangmu. Kepadatan tulang dapat diukur dengan alat yang bernama "bone mineral density".

Kamu bisa membuat tulang sehat dan kuat mulai dari sekarang. Kebiasaan yang paling baik agar tulang menjadi kuat adalah minum susu paling tidak dua gelas setiap hari (kalo kamu takut jadi gemuk, pilihlah susu yang low fat), makan makanan berkalsium tinggi, seperti brokoli, kobis, lobak, bengkoang, alpukat, ikan teri, ikan sarden kalengan, produk olahan susu seperti keju, mentega, yogurt dan es krim. Dan yang tak kalah penting, kamu juga  harus rajin olahraga. Olahraga yang baik untuk membentuk tulang adalah olahraga yang membebani tulang, seperti jalan kaki, tennis, badminton, dansa, mendaki gunung, basket, voli, dll. Olahraga seperti berenang, bersepeda, fitness bukan untuk membantu menambah kepadatan tulang tetapi untuk memperkuat otot jantung.

Satu hal yang tidak kalah penting dalam pembentukan tulang ialah peranan vitamin D. Tanpa vitamin D, kalsium yang kamu makan akan sulit diserap oleh tubuh. Oleh karena itu, dianjurkan untuk selalu bersentuhan dengan sinar matahari pagi paling tidak 30-60 menit dalam setiap minggunya.

Siklus pembentukan tulang dibagi menjadi beberapa tahap. Tahap Pertama, usia 0-20 tahun. Di tahap ini tulangmu mengalami pertumbuhan sangat pesat. Sangat dianjurkan pada usia ini untuk mengonsumsi makanan tinggi kalsium, minum susu dan rajin olahraga. Tahap Kedua, usia 20-30 tahun. Di usia ini tulangmu tidak lagi berkembang, tapi kepadatannya masih bisa bertambah. Karena itu, jangan bosan melakukan olahraga, jangan berhenti minum susu dan ikuti pola hidup sehat. Di usia 30 tahun tulangmu sudah tidak bisa menambah kepadatannya lagi. Tahap Ketiga, di atas 30 tahun ke atas, kepadatan tulang mulai menyusut karena banyak kalsium yang dipergunakan untuk membangun tulang yang rusak, sementara kecepatan perusakannya tidak dibarengi dengan kecepatan memperbaikinya, jadi seandainya di saat masih muda kamu tidak banyak menabung kalsium, maka tulangmu akan cepat mengalami pengeroposan atau osteoporosis. Osteoporosis ini merupakan 'a silent disease', karena prosesnya bertahun-tahun dan tidak menimbulkan rasa sakit, jadi tiba-tiba saja akan merasa sakit. Dan penyakit ini hampir tidak dapat disembuhkan. Oleh karena itu, tabung kalsium sebanyak-banyaknya mulai dari sekarang agar tua nanti kamu tetap bisa lincah bergerak.

INFO PLUS
  • Wanita lebih riskan terkena osteoporosis daripada laki-laki.
  • Wanita Asia mempunyai kepadatan tulang lebih rendah dibandingkan dengan wanita berkulit hitam. Artinya wanita Asia lebih mudah terkena osteoporosis.
  • Remaja yang suka olahraga punya kepadatan tulang yang lebih tinggi daripada yang tidak suka olahraga. Kekurangan kalsium di usia remaja akan meningkatkan resiko patah panggul di usia senja.
  • Di AS, dari sekitar 10 juta penderita osteoporosis, 8 juta diantaranya perempuan. (US Departement of Health and Human Service)
  • Tahun 2050 di Asia, diperkirakan lebih dari 50% penderita osteoporosis akan mengalami patah panggul. (International Osteoporosis Foundation)


Pages